Selasa, 24 Maret 2009

Andalan Geografi

ANDALAN ILMU GEOGRAFI

Geografi dalam berbagai kesempatan dianggap sebagai ilmu yang banci, IPA bukan IPSpun nggak. Ada wacana Geografi dihapus saja, diganti menjadi ilmu Indografi, atau diintegrasikan dengan ilmu lain seperti sejarah dan ekonomi serta sosiologi sehingga menjadi IPS terpadu. Kebijakan terakhir, geografi menjadi sub atau komponen dari Ilmu Pengetahuan Sosial. Kebijakan ini pasti sudah melalui kajian yang mendalam oleh pakar dan ilmuwan yang kompeten. Tulisan ini bukan untuk menentang kurikulum yang ada, namun mencoba membuka dialog ilmiah. Mau kemana ilmu geografi?

Kita coba berfikir analogis, seperti ilmu biologi yang dulu disebut ilmu hayat yakni ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dalam anatomi dan perkembangannya. Biologi termasuk dalam ilmu eksak dan dalam rumpun Ilmu Alam. Biologi dipandang sangat penting bagi Ilmu kedokteran, farmasi dan pelestarian lingkungan hidup. Aplikasinya ilmu biologi merupakan ilmu untuk mempelajari dan menyembuhkan berbagai penyakit (disease).

Sementara geografi, sebagai ilmu apa? Dahulu geografi disebut sebagai ilmu bumi, yakni ilmu yang mempelajari tentang eksistensi dan fenomena yang ada dan terjadi di permukaan bumi. Bukankah ini sesuatu yang eksak? Eksistensi bumi jelas eksak, riel dan nyata. Di kupas dari fenomena alam, jelas permukaan bumi memiliki beraneka ragam fenomena, baik yang alami maupun rekayasa campur tangan manusia. Seharusnya ilmu geografi merupakan basic dalam eksplorasi dan pengelolaan alam.

Belum lagi kondisi fisik Indonesia yang sangat kompleks dengan berbagai kenampakan alam dan fenomena bencana alam.Dapatkan ilmu geografi mendiskripsikan, menjelaskan,mengevaluasi, memetakan, menganalisis dan memprediksi serta mengantisipasi juga memulihkan potensi bencana alam yang ada di sekitar kita? Mampukah ilmu Geografi mengakomodir rasa pengetahuan masyarakat dari berbagai kompleksitas tersebut? Mengakomodir dalam proses perencanaan pembangunan, penataan lingkungan alam, sampai pada evaluasi dan pemulihannya. Jika geografi mampu menjawab tantangan ini, maka geografi akan menjadi ilmu yang paling dibutuhkan dan disukai masyarakat. Belajar ilmu geografi akan bermanfaat bagi siswanya agar mereka lebih memahami potensi baik dan potensi negatif lingkungan di sekitarnya.

Bagi masyarakat geografi, kita punya fakultas geografi di beberapa universitas yang bertugas mengemabangan ilmu geografi. Kita juga punya Ikatan Mahasiswa Geografi (IMAHAGI) yang senantiasa bergelut dengan obyek geografi. Tentu saja masih banyak komunitas pecinta dan pemerhati masalah kegeografian yang bisa mensosialisasikan eksistensi seluk beluk geografi kepada masyarakat.

Bagi ilmuwan, bukan hal yang tabu untuk bertanya, berburu ilmu (browsing) ke internet dan melakukan joint atau kerjasama dengan disiplin ilmu yang lain.

Joint: InaTEWS Indonesia Tsunami Early Warning system, Kementrian Riset dan Tekhnologi, BMKG Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, LIPI, BPPT Badan Ppengkajian dan Penerapan Tekhnologi, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, IPB, ITB, CARE internasional, IRI Internasional Research iNstitution Climate dan Society.