Minggu, 06 Desember 2009

Proposal Sang Juara 09

Berikut proposal media inovasi tingkat nasional. Ayo teman-teman yang mau gabung disini
Nee punya Pak Taufik dari Depok yang tahun 2009 kemarin juara 1

Keren lho
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan di Ujian Sekolah pada setiap akhir tahun pelajaran yang juga ikut menentukan predikat kelulusan setiap siswa SMP, karena dari pelajaran IPS tersebut diharapkan siswa mampu meningkatkan kepekaan terhadap masalah-masalah sosial disekitarnya serta mampu menerapkan ilmu yang mereka dapat dalam kehidupan mereka sehari-hari sehingga penguasaan terhadap materi pelajaran IPS perlu mendapat perhatian khusus.
Permasalahannya, terkait dengan pembelajaran IPS yang selama ini berjalan terlalu monoton dan cenderung membosankan bagi siswa. Kegiatan sehari-hari siswa didominasi oleh kegiatan menulis, mencatat, mendengarkan guru menerangkan. Semua itu adalah aktivitas yang dilakukan oleh otak kiri (OKI) saja (Sutanto Windura, 2008: 7)
Lebih lanjut dijelaskan bahwa perlakuan yang ”salah” terhadap otak akan menyebabkan gangguan-gangguan dalam belajar atau bekerja. Pada siswa akan timbul masalah yang bermacam-macam, namun sudah kita kenali polanya selama ini, antara lain, tidak bisa konsentrasi, tidak paham apa yang dipelajari, mudah lupa apa yang sudah diingat sebelumnya, otak merasa “penuh” sehingga tidak bisa belajar lebih banyak lagi.
Selain itu, hal yang menjadi hambatan selama ini adalah pembelajaran IPS oleh guru seringkali dikemas dengan cara yang konvensional atau tradisional yang selalu melaksanakan rutinitas yang cenderung mengendapkan kreativitas serta seperti menutup mata terhadap perkembangan IPTEK yang sebenarnya memberi kemudahan dalam konteks penyampaian materi pelajaran, namun semua itu seperti terabaikan begitu saja. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah menurut sebagian peserta didik bahwa guru-lah salah satu faktor penyebab sulitnya mereka belajar, atau guru-lah yang menyulitkan. Ketidakseimbangan aspek how to learn dan what to learn menyebabkan belajar bukanlah aktivitas yang menyenangkan bagi siswa. Hasilnya siswa tidak dapat menunjukkan kemampuan terbaik otaknya dalam prestasi akademiknya. Dan kalau hal ini terus berlanjut maka tujuan pengajaran IPS yang telah disampaikan di atas tidak dapat tercapai.
Atas dasar semua itu, perlu adanya upaya-upaya agar segala hambatan yang selama ini berlaku dapat segera diatasi. Upaya-upaya yang mampu mengkondisikan guru dan siswa mampu keluar dari ‘zona nyaman’-nya selama ini. Salah satu cara agar pembelajaran IPS dapat berlangsung dalam suasana aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) adalah penggunaan Mind Map (peta pikiran) oleh guru dalam penyampaian pelajaran IPS yang didukung penggunaan teknik Course Review Bingo sebagai alat evaluasinya. Strategi ini disinyalir akan lebih mampu memberdayakan potensi otak para siswa atau dengan kata lain mengoptimalkan kapasitas otak para siswa melalui keseimbangan otak kiri (OKI) dan otak kanan (OKA). Sehingga pembelajaran diharapkan dapat berlangsung dalam suasana yang menyenangkan. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui Mind Map (peta pikiran) dan course Review Bingo oleh guru dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya kelas IX di SMPN 14 Depok.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan situasi di atas, kondisi yang ada saat ini adalah
a. Guru belum kreatif dan cenderung mempertahankan suasana pembelajaran yang membuat siswa jenuh dan bosan.
b. Guru kurang mengikuti perkembangan teknologi.
c. Siswa cenderung tidak termotivasi dan mudah lupa terhadap pelajaran.
d. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimana menerapkan Mind Map dan Course Review Bingo agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas IX di SMPN 14 Depok?
b. Apakah penerapan Mind Map dan Course Review Bingo dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas IX di SMPN 14 Depok?



D. Cara Memecahkan Masalah PTK
Cara pemecahan masalah yang akan digunakan dalam PTK ini, yaitu penerapan Mind Map dan Course Review Bingo. Dengan penerapan ini, hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS akan meningkat.

E. Hipotesis Tindakan
Penelitian ini direncanakan terbagi ke dalam dua siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Melalui kedua siklus tersebut dapat diamati peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut :
Dengan diterapkan Mind Map dan Course Review Bingo dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS.

F. Tujuan PTK
a. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
b. Meningkatkan kualitas pembelajaran IPS kelas IX SMPN 14 Depok.

G. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari PTK, antara lain:
a. Siswa termotivasi dan tidak bosan untuk belajar IPS.
b. Guru menemukan cara mengajar yang efektif dan menyenangkan.

Selasa, 24 Maret 2009

Andalan Geografi

ANDALAN ILMU GEOGRAFI

Geografi dalam berbagai kesempatan dianggap sebagai ilmu yang banci, IPA bukan IPSpun nggak. Ada wacana Geografi dihapus saja, diganti menjadi ilmu Indografi, atau diintegrasikan dengan ilmu lain seperti sejarah dan ekonomi serta sosiologi sehingga menjadi IPS terpadu. Kebijakan terakhir, geografi menjadi sub atau komponen dari Ilmu Pengetahuan Sosial. Kebijakan ini pasti sudah melalui kajian yang mendalam oleh pakar dan ilmuwan yang kompeten. Tulisan ini bukan untuk menentang kurikulum yang ada, namun mencoba membuka dialog ilmiah. Mau kemana ilmu geografi?

Kita coba berfikir analogis, seperti ilmu biologi yang dulu disebut ilmu hayat yakni ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dalam anatomi dan perkembangannya. Biologi termasuk dalam ilmu eksak dan dalam rumpun Ilmu Alam. Biologi dipandang sangat penting bagi Ilmu kedokteran, farmasi dan pelestarian lingkungan hidup. Aplikasinya ilmu biologi merupakan ilmu untuk mempelajari dan menyembuhkan berbagai penyakit (disease).

Sementara geografi, sebagai ilmu apa? Dahulu geografi disebut sebagai ilmu bumi, yakni ilmu yang mempelajari tentang eksistensi dan fenomena yang ada dan terjadi di permukaan bumi. Bukankah ini sesuatu yang eksak? Eksistensi bumi jelas eksak, riel dan nyata. Di kupas dari fenomena alam, jelas permukaan bumi memiliki beraneka ragam fenomena, baik yang alami maupun rekayasa campur tangan manusia. Seharusnya ilmu geografi merupakan basic dalam eksplorasi dan pengelolaan alam.

Belum lagi kondisi fisik Indonesia yang sangat kompleks dengan berbagai kenampakan alam dan fenomena bencana alam.Dapatkan ilmu geografi mendiskripsikan, menjelaskan,mengevaluasi, memetakan, menganalisis dan memprediksi serta mengantisipasi juga memulihkan potensi bencana alam yang ada di sekitar kita? Mampukah ilmu Geografi mengakomodir rasa pengetahuan masyarakat dari berbagai kompleksitas tersebut? Mengakomodir dalam proses perencanaan pembangunan, penataan lingkungan alam, sampai pada evaluasi dan pemulihannya. Jika geografi mampu menjawab tantangan ini, maka geografi akan menjadi ilmu yang paling dibutuhkan dan disukai masyarakat. Belajar ilmu geografi akan bermanfaat bagi siswanya agar mereka lebih memahami potensi baik dan potensi negatif lingkungan di sekitarnya.

Bagi masyarakat geografi, kita punya fakultas geografi di beberapa universitas yang bertugas mengemabangan ilmu geografi. Kita juga punya Ikatan Mahasiswa Geografi (IMAHAGI) yang senantiasa bergelut dengan obyek geografi. Tentu saja masih banyak komunitas pecinta dan pemerhati masalah kegeografian yang bisa mensosialisasikan eksistensi seluk beluk geografi kepada masyarakat.

Bagi ilmuwan, bukan hal yang tabu untuk bertanya, berburu ilmu (browsing) ke internet dan melakukan joint atau kerjasama dengan disiplin ilmu yang lain.

Joint: InaTEWS Indonesia Tsunami Early Warning system, Kementrian Riset dan Tekhnologi, BMKG Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, LIPI, BPPT Badan Ppengkajian dan Penerapan Tekhnologi, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, IPB, ITB, CARE internasional, IRI Internasional Research iNstitution Climate dan Society.